Rabu, 02 September 2009

Indah nya Cinta dengan Dzikir

Dzikir adalah upaya mengingat nama Allah dan sifat baikNya.
Zikir terdapat beberapa tingkatan :
1. dzikir lisan : tingkatan awal untuk dzikir dengan cara membaca / mengucap nama Allah dan sifat baikNya dengan sebanyak-banyaknya.
2. dzikir dengan hati : dzikir dan diikuti hati dengan cara memikirkan kesempurnaan ciptaanNya dan meyakinkan / mengimani dalam hati.
3. dzikir dengan lisan, hati, dan perbuatan : kesempurnaan dzikir dengan melakukan ibadah.

Pada dasarnya cinta adalah rasa senang dan bahagia yang timbul dari hati seseorang.
seorang muslim/muslimah mempunyai keimanan kepada Allah, yang berarti telah berikrar dengan syahadat, meyakini Allah sebagai Tuhan, dan mengamalkan syari'at Allah.

dzikir dengan mengucap berulang-ulang maka seseorang akan mengingatNya dan dengan merenungi kesempurnaan Allah akan membawa rasa cinta dalam hati seseorang yang melakukannya. Dan akan timbul keinginan melakukan apapun untuk yang dicintainya.

Cinta Allah adalah cinta paling indah,
Ya Allah ,
aku memohon kepadamu, memohon cintaMu
Dengan cintaMu aku bahagia
Dengan cintaMu aku hidup
Dengan cintaMu aku berarti
Engkau Maha Penyayang, aku mohon kasih sayangMu Ya Allah
Ya Allah ,
Aku mohon hidayah bagi pembaca dan bagi penulis.
amiin

Jumat, 19 Juni 2009

INDAHNYA KEHIDUPAN

Ibnu Abbas : indikator kebahagiaan dunia ada 7 (tujuh) , yaitu :

Pertama, Qalbun syakirun atau hati yang selalu bersyukur.
Memiliki jiwa syukur berarti selalu menerima apa adanya (qona'ah), sehingga tidak ada ambisi yang berlebihan, tidak ada stress, inilah nikmat bagi hati yang selalu bersyukur. Seorang yang pandai bersyukur sangatlah cerdas memahami sifat-sifat Allah SWT, sehingga apapun yang diberikan Allah ia malah terpesona dengan pemberian dan keputusan Allah.

Bila sedang kesulitan maka ia segera ingat sabda Rasulullah SAW yaitu :
"Kalau kita sedang sulit perhatikanlah orang yang lebih sulit dari kita". Bila sedang diberi kemudahan, ia bersyukur dengan memperbanyak amal ibadahnya, kemudian Allah pun akan mengujinya dengan kemudahan yang lebih besar lagi. Bila ia tetap "bandel" dengan terus bersyukur maka Allah akan mengujinya lagi dengan kemudahan yang lebih besar lagi. Maka berbahagialah orang yang pandai bersyukur!

Kedua. Al azwaju shalihah, yaitu pasangan hidup yang sholeh.
Pasangan hidup yang sholeh akan menciptakan suasana rumah dan keluarga yang sholeh pula. Di akhirat kelak seorang suami (sebagai imam keluarga) akan diminta pertanggungjawaban dalam mengajak istri dan anaknya kepada kesholehan. Berbahagialah menjadi seorang istri bila memiliki suami yang sholeh, yang pasti akan bekerja keras untuk mengajak istri dan anaknya menjadi muslim yang sholeh. Demikian pula seorang istri yang sholeh, akan memiliki kesabaran dan keikhlasan yang luar biasa dalam melayani suaminya, walau seberapa buruknya kelakuan suaminya. Maka berbahagialah menjadi seorang suami yang memiliki seorang istri yang sholeh.

Ketiga, al auladun abrar, yaitu anak yang soleh.
Saat Rasulullah SAW lagi thawaf. Rasulullah SAW bertemu dengan seorang anak muda yang pundaknya lecet-lecet. Setelah selesai thawaf Rasulullah SAW bertanya kepada anak muda itu : "Kenapa pundakmu itu ?" Jawab anak muda itu : "Ya Rasulullah, saya dari Yaman, saya mempunyai seorang ibu yang sudah udzur. Saya sangat mencintai dia dan saya tidak pernah melepaskan dia. Saya melepaskan ibu saya hanya ketika buang hajat, ketika sholat, atau ketika istirahat, selain itu sisanya saya selalu menggendongnya". Lalu anak muda itu bertanya: " Ya Rasulullah, apakah aku sudah termasuk kedalam orang yang sudah berbakti kepada orang tua ?"

Nabi SAW sambil memeluk anak muda itu dan mengatakan: "Sungguh Allah ridho kepadamu, kamu anak yang soleh, anak yang berbakti, tapi anakku ketahuilah, cinta orangtuamu tidak akan terbalaskan olehmu". Dari hadist tersebut kita mendapat gambaran bahwa amal ibadah kita ternyata tidak cukup untuk membalas cinta dan kebaikan orang tua kita, namun minimal kita bisa memulainya dengan menjadi anak yang soleh, dimana doa anak yang sholeh kepada orang tuanya dijamin dikabulkan Allah. Berbahagialah kita bila memiliki anak yang sholeh.

Keempat, albiatu sholihah, yaitu lingkungan yang kondusif untuk iman kita.
Yang dimaksud dengan lingkungan yang kondusif ialah, kita boleh mengenal siapapun tetapi untuk menjadikannya sebagai sahabat karib kita, haruslah orang-orang yang mempunyai nilai tambah terhadap keimanan kita. Dalam sebuah haditsnya, Rasulullah menganjurkan kita untuk selalu bergaul dengan orang-orang yang sholeh. Orang-orang yang sholeh akan selalu mengajak kepada kebaikan dan mengingatkan kita bila kita berbuat salah.

Orang-orang sholeh adalah orang-orang yang bahagia karena nikmat iman dan nikmat Islam yang selalu terpancar pada cahaya wajahnya. Insya Allah cahaya tersebut akan ikut menyinari orang-orang yang ada disekitarnya. Berbahagialah orang-orang yang selalu dikelilingi oleh orang-orang yang sholeh.


Kelima, al malul halal, atau harta yang halal.
Paradigma dalam Islam mengenai harta bukanlah banyaknya harta tetapi halalnya. Ini tidak berarti Islam tidak menyuruh umatnya untuk kaya.

Dalam riwayat Imam Muslim di dalam bab sadaqoh, Rasulullah SAW pernah bertemu dengan seorang sahabat yang berdoa mengangkat tangan. "Kamu berdoa sudah bagus", kata Nabi SAW, "Namun sayang makanan, minuman dan pakaian dan tempat tinggalnya didapat secara haram, bagaimana doanya dikabulkan". Berbahagialah menjadi orang yang hartanya halal karena doanya sangat mudah dikabulkan Allah. Harta yang halal juga akan menjauhkan setan dari hatinya, maka hatinya semakin bersih, suci dan kokoh, sehingga memberi ketenangan dalam hidupnya. Maka berbahagialah orang-orang yang selalu dengan teliti menjaga kehalalan hartanya.

Keenam, Tafakuh fi dien, atau semangat untuk memahami agama.
Semangat memahami agama diwujudkan dalam semangat memahami ilmu-ilmu agama Islam. Semakin ia belajar, maka semakin ia terangsang untuk belajar lebih jauh lagi ilmu mengenai sifat-sifat Allah dan ciptaan-Nya.

Allah menjanjikan nikmat bagi umat-Nya yang menuntut ilmu, semakin ia belajar semakin cinta ia kepada agamanya, semakin tinggi cintanya kepada Allah dan rasul-Nya. Cinta inilah yang akan memberi cahaya bagi hatinya.

Semangat memahami agama akan meng "hidup" kan hatinya, hati yang "hidup" adalah hati yang selalu dipenuhi cahaya nikmat Islam dan nikmat iman. Maka berbahagialah orang yang penuh semangat memahami ilmu agama Islam.

Ketujuh, yaitu umur yang baroqah.
Umur yang baroqah itu artinya umur yang semakin tua semakin sholeh, yang setiap detiknya diisi dengan amal ibadah. Seseorang yang mengisi hidupnya untuk kebahagiaan dunia semata, maka hari tuanya akan diisi dengan banyak bernostalgia (berangan-angan) tentang masa mudanya, iapun cenderung kecewa dengan ketuaannya (post-power syndrome). Disamping itu pikirannya terfokus pada bagaimana caranya menikmati sisa hidupnya, maka iapun sibuk berangan-angan terhadap kenikmatan dunia yang belum ia sempat rasakan, hatinya kecewa bila ia tidak mampu menikmati kenikmatan yang diangankannya. Sedangkan orang yang mengisi umurnya dengan banyak mempersiapkan diri untuk akhirat (melalui amal ibadah) maka semakin tua semakin rindu ia untuk bertemu dengan Sang Penciptanya. Hari tuanya diisi dengan bermesraan dengan Sang Maha Pengasih. Tidak ada rasa takutnya untuk meninggalkan dunia ini, bahkan ia penuh harap untuk segera merasakan keindahan alam kehidupan berikutnya seperti yang dijanjikan Allah. Inilah semangat "hidup" orang-orang yang baroqah umurnya, maka berbahagialah orang-orang yang umurnya baroqah.

Minggu, 04 Januari 2009

ReNuNgAn "TAHUN BARU"

Hai semua saudara,
setiap manusia sebenarnya hanya memiliki 3 macam waktu
DAN DARI 3 WAKTU HANYA 1 WAKTU YANG NYATA DAN PERLU DIPERHATIKAN

3 waktu manusia :

* lampau
* saat ini
* yang akan datang

yang bisa kita renungi adalah:

* waktu lampau

waktu yang telah kita lalui ("hari kemarin") ,
di waktu ini manusia hanyalah bersiap untuk mempertanggung jawabkan apa yang telah dilakukan

* waktu saat ini

waktu yang kita jalani ,
inilah waktu nyata yang perlu kita perhatikan ,
waktu tidak akan terulang
dan manusia akan dimintai pertanggung jawaban.

* waktu yang akan datang

waktu ini kita tidak akan pernah tau apa yang akan terjadi
manusia bukan Yang Maha Kuasa
manusia sangat tidak tau apa yang akan terjadi, apa pun mungkin terjadi,
apakah kita masih bisa bekerja?
apakah mengalami musibah?
apakah mendapat rejeki atau kesenangan?
bahkan mungkin juga akan mengakhiri hidupnya di dunia ,,, ? "
semua yang hidup pasti akan mati

WAKTU SAAT INI LAH YANG SANGAT PERLU DIPERHATIKAN, KARENA SAAT INI ADALAH NYATA

HIDUP ADALAH PILIHAN
APAKAH KITA MEMILIH YANG BENAR ATAUKAH MEMILIH YANG SALAH ?????
ITULAH FUNGSI BAGIAN YANG DIMILIKI MANUSIA DIBANDING MAKHLUK LAIN DI BUMI
BAGIAN ITU ?????
BAGIAN ITU ADALAH AKAL FIKIRAN DAN MATA HATI

FUNGSIKAN ITU DENGAN BANTUAN DO'A

MET TAHUN BARU 1430 HIJRIYAH / 2009 MASEHI